Minggu, 03 Maret 2019

Kapolda Sulsel Melantik angkatan 43 di SPN Batua

Kapolda Sulsel saat pengecekan Pasukan dalam Upacara Tupdik Brig Polri  
Itwasdapoldasulsel- Makassar , Kapolda Sulsel Irjen Pol Hamidin sebagai inspektur upacara penutupan pendidikan Diktuk Brigadir Polri sebanyak 493 siswa di Spn Batua Makassar, senin(4/3/19).

Kapolda Sulsel mengungkapkan bahwa para bintara Polisi sudah 7 bulan mengikuti pendidikan maka dari itu mereka di tuntut bertindak profesional dalam menjalankan tugasnya. Jika mereka tidak mampu menahan ujian ditengah masyarakat, hanya punya dua pilihan.

"Pilihannya hanya lanjut atau berhenti . Tidak ada membuat mereka di manjakan dan diberikan perhatian yang lebih. Pada prinsipnya, jika akibat karena kelalaian apalagi dengan kesengajaan, maka itu akan menjadi tanggung jawab masing-masing, "tuturnya.

"Mulai dari proses belajar dan pengalaman berbagai kegiatan operasional agar para anggota Polisi ini bisa menjadi Brigadir Polri berkualitas, unggul dan bisa memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, "ucapanya.

Kapolda membacakan beberapa penekanan Kapolri kepada para Bintara Polri untuk di pedomani dan dilaksanakan unyuk pelaksanaan tugas pengabdian kedepan, yaitu : 

  1. Senantiasa tingkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap YME, sebagai bekal dalam pelaksanaan tugas
  2. Pegang teguh serta amalkan nilai-nilai luhur Tribrata dan Catur prasetya sebagai pedoman dalam setiap langkah pengabdian insan Bhayangkara sejati. Laksanakan setiap tugas yang diemban dengan penuh semangat, tanggung jawab dan keikhlasan
  3. Terus kembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam mendukung pelaksanaan tugas. Jangan pernah berhenti untuk belajar, berlatih dan menuntut ilmu.
  4. Senantiasa menjaga nama baik dan kehormatan diri, keluarga dan institusi. Hindari segala pelanggaran disiplin, pelanggaran kode etik profesi Polri mauoun pelanggaran pidana.

Irwasda Polda Sulsel Kombes Pol Robert Haryanto Watratan, SH, S.sos, M.H
Pelaksanaan tugas Polri harus menggunakan pendekatan kemanusiaan, menjunjung tinggi hak asasi manusia, mengedepankan pencegahan, bersifat edukatif dan persuasif, namun tidak meninggalkan sikap dan tindakan tegas. Untuk itu, masyarakat harus menjadi mitranya, teman bahkan sahabat baik masyarakat. Polisi tidak selalu menempatkan diri sebagai penguasa tetapi justru harus mewujudkan kondisi agar masyarakat merasa memiliki dan mencintai Polri.

Keberhasilan perpolisian masyarakat akan ditentukan oleh citra Polri yang baik dan mendapat kepercayaan masyarakat karena memang layak dipercaya. Citra Polri yang "bersih", disiplin, ramah, santun, tegas dan bermartabat akan menjadi "Senjata" utama yang ampuh dalam melaksanakan tugasnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar